Rabu, 20 Juni 2012

sleman






Kabupaten Sleman

Kabupaten Sleman, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Ibukotanya adalah Sleman. Kabupaten ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah di utara dan timur, Kabupaten Gunung Kidul,Kabupaten Bantul, dan Kota Yogyakarta di selatan, serta Kabupaten Kulon Progo di barat. Sleman dikenal sebagai asal buah salak pondoh. Berbagai perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta sebenarnya secara administratif terletak di wilayah kabupaten ini, di antaranya Universitas Gadjah Mada danUniversitas Negeri Yogyakarta.
Pusat pemerintahan di Kecamatan Sleman, yang berada di jalur utama antaraYogyakarta - Semarang. Dengan Pendapatan Asli Daerah Rp. 52.978.731.000,- (2005) Kabupaten Sleman merupakan Kabupaten Terkaya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Bagian utara kabupaten ini merupakan pegunungan, dengan puncaknya Gunung Merapi di perbatasan dengan Jawa Tengah, salah satu gunung berapi aktif yang paling berbahaya di Pulau Jawa. Sedangkan di bagian selatan merupakan dataran rendah yang subur. Di antara sungai-sungai besar yang melintasi kabupaten ini adalah Kali Progo (membatasi kabupaten Sleman dengan Kabupaten Kulon Progo
)

Sejarah

Keberadaan Kabupaten Sleman dapat dilacak pada Rijksblad no. 11 Tahun 1916 tanggal 15 Mei 1916 yang membagi wilayah Kasultanan Yogyakarta dalam 3 Kabupaten, yakni Kalasan, Bantul, dan Sulaiman (yang kemudian disebut Sleman), dengan seorang bupati sebagai kepala wilayahnya. Dalam Rijksblad tersebut juga disebutkan bahwa kabupaten Sulaiman terdiri dari 4 distrik yakni : Distrik Mlati (terdiri 5 onderdistrik dan 46 kalurahan), Distrik Klegoeng (terdiri 6 onderdistrik dan 52 kalurahan), Distrik Joemeneng (terdiri 6 onderdistrik dan 58 kalurahan), Distrik Godean (terdiri 8 onderdistrik dan 55 kalurahan). Berdasarkan Perda no.12 Tahun 1998, tanggal 15 Mei tahun 1916 akhirnya ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Sleman. Menurut Almanak, hari tersebut tepat pada Hari Senin Kliwon, Tanggal 12 Rejeb Tahun Je 1846 Wuku Wayang.Berdasar pada perhitungan tahun Masehi, Hari Jadi Kabupaten Sleman ditandai dengan Surya Sengkala "Rasa Manunggal Hanggatra Negara" yang memiliki sifat bilangan Rasa= 6, Manunggal=1, Hanggatra=9, Negara=1, sehingga terbaca tahun 1916. Sengkalan tersebut, walaupun melambangkan tahun, memiliki makna yang jelas bagi masyarakat Jawa, yakni dengan rasa persatuan membentuk negara. Sedangkan dari perhitungan tahun Jawa diperoleh Candra Sengkala "Anggana Catur Salira Tunggal" yang memiliki arti Anggana=6, Catur=4, Salira=8, Tunggal=1. Dengan demikian dari Candra Sengkala tersebut terbaca tahun 1846.Beberapa tahun kemudian Kabupaten Sleman sempat diturunkan statusnya menjadi distrik di bawah wilayah Kabupaten Yogyakarta. Dan baru pada tanggal 8 April 1945, Sri Sultan Hamengkubuwono IX melakukan penataan kembali wilayah Kasultanan Yogyakarta melalui Jogjakarta Koorei angka 2 (dua). Penataan ini menempatkan Sleman pada status semula, sebagai wilayah Kabupaten dengan Kanjeng Raden T umenggung Pringgodiningrat sebagai bupati. Pada masa itu, wilayah Sleman membawahi 17 Kapenewon/Kecamatan (Son) yang terdiri dari 258 Kalurahan (Ku). Ibu kota kabupaten berada di wilayah utara, yang saat ini dikenal sebagai desa Triharjo. Melalui Maklumat Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 tahun 1948 tentang perubahan daerah-daerah Kelurahan, maka 258 Kelurahan di Kabupaten Sleman saling menggabungkan diri hingga menjadi 86 kelurahan/desa. Kelurahan/Desa tersebut membawahi 1.212 padukuhan.

Wisata-wisata yang harus dikunjungi di sleman antara lain : 

                         Candi Prambanan 

                         Candi Ratu Boko 

                           Kaliurang 
dan masih banyak lagi tempat-tempat di sleman yang sering dikunjungi para wisatawan, semoga informasiny berguna yuachh... :)

Selasa, 19 Juni 2012

Jogja



Di Yogyakarta inilah tanah kelahiranku tepatnya di kabupaten kulon Progo, saya ingin menceritakan sedikit tentang kota kelahiranku, mudah-mudahan kawan semua dan semoga dapat memberikan sedikit informasi tentang kota ini yang ada di indonesia dan sebagai tanah kelahiranku ini. Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Daerah Istimewa setingkat Provinsi di Indonesia yang merupakan peleburan bekas (Negara) Kesultanan Yogyakarta dan [Negara] Kadipaten Paku Alaman. Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa bagian tengah dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Samudera Hindia. Daerah Istimewa yang memiliki luas 3.185,80 km2 ini terdiri atas satu kota dan empat kabupaten, yang terbagi lagi menjadi 78 kecamatan dan 438 desa/kelurahan. Menurut sensus penduduk 2010 memiliki jumlah penduduk 3.452.390 jiwa dengan proporsi 1.705.404 laki-laki dan 1.746.986 perempuan, serta memiliki kepadatan penduduk sebesar 1.084 jiwa per km2 Yogyakarta dibangun pada tahun 1755, bersamaan dengan dibangunnya Kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I di Hutan Beringin, suatu kawasan diantara sungai Winongo dan sungai Code dimana lokasi tersebut nampak strategi menurut segi pertahanan keamanan pada waktu itu Sesudah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII menerima piagam pengangkatan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dari Presiden RI, selanjutnya pada tanggal 5 September 1945 beliau mengeluarkan amanat yang menyatakan bahwa daerah Kesultanan dan daerah Pakualaman merupakan Daerah Istimewa yang menjadi bagian dari Republik Indonesia menurut pasal 18 UUD 1945. Dan pada tanggal 30 Oktober 1945, beliau mengeluarkan amanat kedua yang menyatakan bahwa pelaksanaan Pemerintahan di Daerah Istimewa Yogyakarta akan dilakukan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII bersama-sama Badan Pekerja Komite Nasional

Meskipun Kota Yogyakarta baik yang menjadi bagian dari Kesultanan maupun yang menjadi bagian dari Pakualaman telah dapat membentuk suatu DPR Kota dan Dewan Pemerintahan Kota yang dipimpin oleh kedua Bupati Kota Kasultanan dan Pakualaman, tetapi Kota Yogyakarta belum menjadi Kota Praja atau Kota Otonom, sebab kekuasaan otonomi yang meliputi berbagai bidang pemerintahan masih tetap berada di tangan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.Sebutan Yogyakarta sebagai kota pariwisata menggambarkan potenssi Propinsi ini dalam kacamata kepariwisataan. Yogyakarta adalah daerah tujuan wisata terbesar kedua setelah Bali. Berbagai jenis obyek wisata dikembangkan di wilayah ini, seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan, bahkan, yang terbaru, wisata malam. Predikat sebagai kota pelajar berkaitan dengan sejarah dan peran kota ini dalam dunia pendidikan di Indonesia. Di samping adanya berbagai pendidikan di setiap jenjang pendidikan tersedia di Propinsi ini, di Yogyakarta terdapat banyak mahasiswa dan pelajar dari 33 Propinsi (dulunya 34 Propinsi sebelum Timor Timur keluar dari negara kesatuan Indonesia) di Yogyakarta. Tidak berlebihan bila Yogyakarta disebut sebagai miniatur Indonesia.


Tugu Yogyakarta 


Tugu yang terletak di perempatan bertemunya jalan P Mangkubumi disisi selatan , jl. AM Sangaji disisi Utara Jl. Jend Sudirman disebelah timur dan jl. P diponegoro disebelah barat yang menandai bahwa anda sedang berada di kota jogja karna tugu ini menjadi patokan kota jogja yang pastinya sudah dikenal oleh seluruh rakyat jogja,Tugu setinggi 15 meter ini diresmikan pada 3 oktober 1899 atau 7 sapar 1819 tahun jawa Tugu ini pula sangat menarik untuk para wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk berfoto karna tugu ini sebagai tanda mereka berkunjung ke kota jogja.

Sekedar informasi Tugu itu ternyata juga menjadi salah satu poros imajiner pihak Kraton Yogyakarta. Jika ditarik garis lurus dari selatan ke utara, atau sebaliknya; maka akan ditemukan garis lurus ini: Laut Selatan (konon dikuasai oleh Kanjeng Ratu Kidul, istri Sultan Raja-raja Mataram), Krapyak, Kraton Yogyakarta, Tugu, dan Gunung Merapi.

Bahkan, Sultan sebagai penguasa Kraton Yogyakarta, jika duduk di singgasana di Siti Hinggil Kraton, ia bisa memandang Gunung Merapi di sisi utara. Ikatan magis antara Laut Kidul, Kraton, dan Gunung Merapi hingga saat ini dipercaya oleh Wong Yogya. Oleh sebab itu budaya larungan selalu dilaksanakan pada bulan Sura di Laut Selatan maupun Gunung Merapi oleh pihak Kraton.



Selain itu Jogja salah satu tempat yang sangat menarik untuk di kunjungi oleh banyak wisatawan baik lokal maupun international mereka menempatkan kota jogja sebagai salah satu tujuan wisata mereka, tempat-tempat yang sering bayak dikunjungi yaitu candi-candi seperti candi Borobudur, candi borobudur sebagai warisan dunia untuk negara indonesia yang sudah menjadi salah satu keajaiban dunia. 




Selain itu masih banyak pula candi-candi yang menjadi daftar kunjungan untuk para wisatawan untuk dikunjungi.


                        Candi Prambanan 

                                                                 Candi Rara Mendut



                                                                        Candi Gebang


                                                                  Candi Sambisari 


                                                                       Candi Ijo 

Candi Pawon


Selain candi-candi yang menjadi tujuan wisatawan yang sudah terkenal akan keindahan tempat-tempatnya yang sudah menjadi warisan indonesia untuk kota jogja, wisata belanja pun menjadi tujuan utama mereka untuk mendapatkan buah tangan yang akan dibawanya sekembalinya mereka kerumah setelah berwisata,tempat yang paling banyak dikunjungi yaitu Malioboro 



dan masih banyak lagi tempat-tempat yang wajib dikunjungi yang lainya, begitu banyaknya warisan budaya yang dimiliki oleh indonesia oleh karena itu kita sebagai pewarin bangsa dimasa depan marilah kita melestarikan budaya-budaya indonesia ini dan mulai mengenalkanya kepada anak-anak mda sekarang agar lebih mengenal warisan-wariasan yang ada di indonesia ini, Mudah-mudahan informasi ini dapat berguna ya Guys.. ^_^ 

Kulon Progo


Kabupaten Kulon Progo, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa YogyakartaIndonesia. Ibukotanya adalah Wates. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul di timur,Samudra Hindia di selatan, Kabupaten Purworejo di barat, serta Kabupaten Magelang di utara. Nama Kulon Progo berarti sebelah barat Sungai Progo (katakulon dalam Bahasa Jawa artinya barat). Kali Progo membatasi kabupaten ini di sebelah timur.Kabupaten Kulon Progo terdiri atas 12 kecamatan, yang dibagi lagi atas 88desa dan kelurahan, serta 930 Pedukuhan (sebelum otonomi daerah dinamakan Dusun). Pusat pemerintahan di Kecamatan Wates, yang berada sekitar 25 km sebelah barat daya dari pusat Ibukota Propinsi DIY, di jalur utama lintas selatan Pulau Jawa (Surabaya - Yogyakarta - Bandung. Wates juga dilintasi jalur kereta api lintas selatan Jawa.Bagian barat laut wilayah kabupaten ini berupa pegunungan (Bukit Menoreh), dengan puncaknya Gunung Gajah (828 m), di perbatasan dengan Kabupaten Purworejo. Sedangkan di bagian selatan merupakan dataran rendah yang landai hingga ke pantai. Pantai yang ada di Kabupaten Kulonprogo adalah Pantai Congot, Pantai Glagah (10 km arah barat daya kota Wates atau 35 km dari pusat Kota Yogyakarta) dan Pantai Trisik.


Kulon Progo memiliki semboyan BINANGUN yang digambarkan dengan simbol berbentuk gunungan. Secara keseluruhan bentuk logo adalah gambar GUNUNGAN dari dunia wayang kulit. Dalam dunia wayang GUNUNGAN menggambarkan isi dari alam semesta/dunia/ jagad raya, baik manusia, tumbuh-tumbuhan, hewan dan segala budayanya yang merupakan wujud, cipta, rasa, karsa dan karya manusia. Gunungan digerakkan oleh dalang pada awal, pergantian episode maupun akhir cerita.


Dalam Logo, bentuk gambar gunungan diisi :1.   Gambar bunga berwarna kuning berjumlah 8 (delapan) merupakan simbolisasi 8 unsur dari motto BINANGUN yaitu: Beriman, Indah, Nuhoni, Aman, Nalar, Guyub, Ulet dan Nyaman
2.   Gambar kelopak daun berjumlah 5 (lima) berwarna hijau merupakan simbolisasi dari lima sila Pancasila Dasar Negara Republik Indonesia
3.   Tulisan KULON PROGO BINANGUN pada tempat kelopak daun yang berwarna kuning dan warna tulisan hitam
Makna Warna Pada LambangKuning      – Lambang Kemuliaan, Keagungan Hijau         – Lambang Kesuburan, Kamakmuran, Kesejahteraan Hitam        – Lambang Kesungguhan, Kesungguhan,Kemantapan, KetenanganLogo didominasi warna hijau dan kuning, sesuai dengan rontek kabupaten Dati II Kulon Progo yaitu PARE ANOM yang berasal dari warna buah pare yang masih muda yaitu perpaduan warna kuning dan hijauMakna MenyeluruhMasyarakat dan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam membangun daerahnya, bertujuan agar menjadi lebih maju, makmur, sejahtera lahir bathin (Gunungan warna hijau dan kuning). Tujuan pembangunan dan cara mencapainya bersumber pada Pancasila dan UUD 1945 (kelopak daun 5 buah dan tempatnya).

Selain itu Kulon Progo juga banyak tempat-tempat wisata menarik untuk di kunjungi berikut ini adalah tempat-tempatnya..


                         Pantai Congot
                                                                       
                                                                         Pantai Glagah

                                                                     Pantai Trisik
                                                                     Pantai Trisik